Allahuma Shalli 'Ala Sayidina Wa Maulana Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam
Rindu Hamba ya Rasullalah

Rindu Hamba ya Rasullalah

Teringat bayang putih punggung mu dalam gelap pekat, Engkau meninggalkan hamba,
Subhanallah Alhamdulillah berderai air mata ini bila berada dikeheningan malam,
Mengapa engkau meninggalkan hamba ya rasullalah ??
Apakah hamba tidak pantas untuk melihat wajah mu atau sekedar tegur sapa ya rasullalah???
Apakah begitu banyak dosa yang hamba perbuat hingga engkau tidak mau menampakan muka mu pada hamba ?? 

Hamba ingin seperti sahabat sahabat mu. tapi hamba sadar, hamba tidak sekuat mereka, hamba lemah, hamba mudah terpedaya dunia. Betapa beruntung nya sahabat sabahat yang hidup dijaman mu ya rasullalah dapat menatap mu hingga puas, dapat merangkul mu hingga puas.

Hamba rindu ya rasullalah, tapi hamba sadar rindu ini kadang seperti bayang bayang, yang hanya datang saat ada cahaya yang menerangi, dan akan hilang saat cahaya itu pergi.....

Ya rabb bangkit haamba di pada Masyar nanti berserta barisan Baginda Nabi Rasullalah Sholallahu Alaihi Wasalam ya rab

Apa perlu Islam dan Al Quran di sempurnakan

Al Quran
Apa perlu Islam dan Al Quran di sempurnakan - Agusmustafa dalam sebuah buku nya mengajak kita semua sebagai umat Islam agar tidak memfinalkan  pemahaman kita terhadap Al Quran, karna jelas ini berlebihan karena kandungan Al Quran itu sendiri tidak bisa ditulis kan dengan tinta 7 samudera sekalipun. Lha kok ada sebagian kita menganggap sudah menguasai isi nya.

Memang agama Islam sudah Final dan begitu juga dengan Al Quran juga sudah Final. Sebagaimana Firman Allah dalam surat QS. Al Maa-idah (5):3. Akan tetapi  yang sempurna itu agamanya dan wahyu Al Quran sedangkan pemahaman kita terhadap ajaran Islam dan isi Al Quran itu sendiri masih jauh dari sempurna.

Usia kita tidak akan pernah cukup untuk melakukan pemahaman terhadap hikmah hikmah yag terkandung dalam Al Quran itu sendiri karna memang Kitab tersebut adalah sebagai pedoman untuk umat sampai akhir jaman.

Islam dan Al Quran sudah sempurna, tidak perlu dikembangkan dan disempurnakan lagi. Tapi yang musti dikembangkan dan disempurnakan adalah pemahaman kita terhadap Islam dan Al Quran itu sendiri seiring dengan perkembangan zaman yang terus berkembang. Karna memang Al Quran itu sendiri akan menjadi petunjuk sampai akhir zaman.

Kalau ada ketidaksesuaian ajaran Islam dengan persoalan yang sedang berlangsung, bukan Al Quran yang tidak sesuai dan tidak mampu menjawab tantangan zaman, melainkan pemahaman kita lah yang belum memadai untuk mengambil petunjuk petunjuk dari dalamnya.

Lakukanlah kajian kajian yang semakin mendalam, holistik, dan multidisipliner untuk mengeksplorasi petunjuk kehidupan dari Firman firman Allah tersebut, Sang Maha Guru kehidupan yang paling Bijaksana, Innallaha Huwal 'alimul hakim...

Pemahaman terhadap ilmu ilmu Allah tidak akan pernah final sepanjang hidu kita. Karena pemahaman tersebut adalah sebuah perjalanan yang tiada henti untuk menuju Sumber Segala Keabadian dan Sumber Segala Kemutlakan, Allah Azza Wajalla.

Allah memisah misah petunjuk Nya dalam Al Quran dalam berbagai surat dan ayat yang terpencar pencar. Dan untuk memahaminya secara utuh, tidak boleh mengambil dan mengkajinya secara sepotong sepotong. Tapi harus sebanyak mungkin, syukur bisa mengambil semuanya, lalu disusun menjadi ibarat gambar yang utuh, seperti menyusun rangkaian gambar mainan Puzzle.

Penulis menghimbau pada pembaca blog ini  khusus nya umat Islam dimana pun berada khususnya penulis sendiri marilah kita perbanyak membaca Al Quran, yang tidak hanya membaca teks nya tapi juga membaca makna dan hikmah yang terkandung dibalik teks teks Al Quran itu sendiri. Mudah mudahan Allah membimbing kita untuk memperoleh limpahan hikmah dari firman firman Nya yang mulia. Alhamdulillahi rabbil 'alamin...

Agusmustafa : Memahami Al Quran dengan Metode Puzzle.

Saat Syafaat Rasulullah SWA pada Ibunda nya ditolak Allah SWT

Saat Syafaat Rasulullah SWA pada Ibunda nya ditolak Allah SWT - Riwayat ini diceritakan dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW ketika kembali dari perang Tabuk dan melakukan umrah, ketika sampai di Asfan beliau menyuruh para sahabat untuk menunggu di Aqabah. Maka beliau pergi dan turun menuju kuburan Ibundanya, maka Beliau bermunajat (merintih) kepada Rabbnya demikian lama, kemudian beliau menangis dan semakin menjadi menangisnya, maka mendengar kekasih Allah itu menangis, para sahabat pun menangis walau pun mereka tidak mengerti apa yang membuat kekasih Allah itu menangis.

Ketika mereka semua menangis beliau berdiri dan kembali menemui sahabat yang menunggu,  kepada mereka seraya bersabda: mengapa kalian menangis? Meraka berkata: hai Nabiyullah kami menangis karena engkau menangis. Sahabat berkata: boleh jadi ada sesuatu yang menimpa ummatmu yang engkau sanggup menghadapinya. Beliau bersabda: ya itu diantara penyebabnya, tapi juga karena aku turun menuju kuburan ibuku maka aku berdo’a kepada Allah mohon diizinkan untuk membersyafaat kepadanya pada hari kiamat, maka Allah menolaknya maka aku mengasihaninya karena dia adalah ibuku maka aku menangis……(alhadits)

Padang Arafah


Berjuta juta baju ihram berkibaran di Padang Arafah...
Disela sela  perbukitan tandus dan angin gurun yang tandus...
Bersimpuh hamba Mu dari seluruh penjuru negeri merendahkan diri, serendah rendahnya di haribaan Mu Ilahi Rabbi, dalam cucuran air mata yang mencucur dari setiap nurani...

Berjuta juta tangan tengadah mengelora doa dari jiwa yang pasrah. Gundah gulana dalam dosa dosa yang terus bertambah, mengotori jiwa mengisi lembaran lembaran hidup yang kian redup termakan usia yang semakin tua yang dijalani tanpa daya...

Dihari, berjuta hamba Mu bersimpuh di Padang Perenungan yaa Rabb...
Padang pengampunan yang engkau janjikan, Bagi siapa saja yang datang berserah diri kepada Mu dengan hati yang bersih dan berserah diri...

Kami hamba Mu diseluruh penjuru Bumi dimana pun keberadaan kami, kami ikut bersimpuh dalam renungan puasa Arafah kami. Maafkan kan yang tak bisa datang ke tanah suci Mu. Tapi bukan kah Engkau adalah Dzat yang telah meliputi seluruh langit dan bumi, meliputi segala peristiwa kini maupun nanti. Lantas apa bedanya disana atau disini bersimpuh pada Mu yaa Rabbi....

(Agus Mustafa)




Cara menghilangkan pikiran yang menyubat di otak hingga tidak bisa tidur dengan berzikir

Untuk judul tulisan ini memang terbilang panjang karna penulis sendiri binggung mau memberi judul apa. Sehingga penulis memberi judul "Cara menghilangkan pikiran yang menyubat di otak hingga tidak bisa tidur dengan berzikir". Tulisan ini murni dari pengalaman penulis dalam mengamalkannya. Saat itu penulis mengahadapi permasalahan, yang saat itu cukup menguras pikiran. Dibawa sholat masih ingat juga, dibawa tidur juga masih ingat. Hingga penulis berpikir bagaimana cara menghilangkan pikiran yang menyubat di otak tersebut.

Hingga habis sholat magrib entah dari mana datang nya untuk membaca lafaz zikir berikut hingga bisa menghilangkan pikiran yang susah untuk dilupakan tadi :

" Astagfirullah hal'azim aladzi la illaha illa huwa alhayul qayyum wa 'atubuh ilaih ".

Bacaan tersebut penulis baca berulang ulang dan saat membacanya pikiran terpusat ke arah otak dan membayangkan ada seperti sebuah jarum jam yang berputar berlawanan arah jarum jam menghapus pikiran yang menyubatkan tadi.

Selesai menglafazkan nya hingga beberapa kali, Alhamdulillah pikiran itu hilang dan tidak memberatkan lagi di otak sebagaimana sebelumnya dan plong.


(Mohon maaf bila ejaan kalimat zikir nya kurang sempurna, bila kalimat ejaan nya salah mohon di kasih masukan)

Shalawat Nabi

Sebagaimana kita ketahui sholawat kepada Rasulullah pahala nya tidak dapat dihitung walaupun Jibril sekali pun. Jadi mari lah kita perbanyak sholawat. Bacaan Sholawat banyak, tinggal kita memilih nya mana yang lebih enak kita melafazkan nya. Berikut bacaan bacaan sholawat dan penjelasan yang dihimpun dari http://pustaka.abatasa.com :


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya,limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana shalawat yang Engkau perintahkan kepadanya, lim-pahkanlah shalawat kepada Muhammad sebagaimana Engkau suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan lim-pahkanlah pula shalawat kepada Muahammd sebagaimana seharusnya shalawat atasnya." 

Shalawat di atas dinamakan Al-Shalât al-'Adâdiyyah. 


Artinya: "Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Nabi kami, Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan untuk menyebut-Mu " 

Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.17) adalah dua sighat shalawat dari Imam Al-Syâfi'i r.a.
Berkaitan dengan shalawat pertama (no.17) telah dice-ritakan di dalam syarah atas kitab Dalâ'il, bahwa Imam Al-Syâfi'i pernah bermimpi bertemu seseorang, lalu dikatakan kepadanya, "Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?"

Imam Al-Syâfi'i menjawab, Allah telah mengampuni diriku." "Dengan amal apa?" orang itu bertanya lagi. "Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.," Jawab Imam Al-Syafi'i.

"Bagaimana bunyinya?"

Lantas beliau mengucapkan shalawat tersebut di atas. Sedangkan berkaitan dengan shalawat kedua (no.18 ), Al- Mazânî bertutur sebagai berikut: Saya bermimpi melihat Imam Al-Syâfi'i. Lalu saya bertanya pada beliau, "Apa yang telah diperbuat Allah terhadap diri Anda?"

Beliau menjawab, Allah telah mengampuni diriku berkat shalawat yang aku cantumkan di dalam kitab Al-Risâlah, yaitu: Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin kullama dza-karaka al-Dzâkirûna wa Shalli 'alâ Muhammadin kullamâ ghafala 'an dzikrik al-Ghâfilûna."

Sementara itu, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Al-Ihyâ' menuturkan hal berkut: 

Abu Al-Hasan Al-Syâfi'i menuturkan, "Saya telah bermimpi melihat Rasulullah Saw., lalu saya bertanya, "Ya Rasulullah, dengan apa Al-Syâfi'i diberi pahala dari sebab ucapannya dalam kitab Al-Risâlah: 

Washallallâhu 'alâ muhammaddin kullamâ dzakara al-Dzdâkirûn waghafala 'an dzikrik al-ghâfilûn?' Rasulullah meniawab: 'la tidak ditahan untuk dihisab."' 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas cahaya di antara segala cahaya, rahsia di antara segala rahasia, pe-nawar duka, dan pembuka pintu kemudahan, yakni Say-yidina Muhammad, manusia pilihan, juga kepada ke-luarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karunia-Nya." 

Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Ahmad Al-Badawi r.a., Sayyid Ahmad Ruslan mengomentari shalawat ini, "Sha-lawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana, dan memperoleh ca-haya; bahkan sangat manjur untuk segala keperluan." 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah apa Yang Engkau ketahui, seindah apa Yang Engkau ketahui, dan sepenuh apa Yang Engkau ketahui." 

Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Syamsuddin Muham-mad Al-Hanafi r.a. (Sultan Hanafi). la termasuk salah seorang keturunan Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. la telah menjabat kedudukan sebagai kutub para wali (quthb awliya) selama 46 tahun 3 bulan dan beberapa hari. Selama masa jabatannya itu, ia merupakan quthb ghawts mufrad jam'i.

Banyak sekali cerita-cerita berkenaan dengan riwayat hidup dan karamahnya: Di antaranya ia tidak pernah ber-diri satu kali pun bila menyambut kedatangan para raja. Bahkan, jika ada salah searang di antara raja-raja itu datang kepadanya, raja tersebut merendahkan diri di hadapannya, duduk dengan sopan tanpa menaleh ke kiri dan ke kanan selama berada di hadapan beliau. 


Artinya: "Ya Allah limpahkan shalawat, salam, dan berkah, kepada Muhammad-- cahaya zat dan rahasia yang berjalan di malam hari--di dalam seluruh asma dan sifat." 

Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyidina Abu Al-Hasan Al-Syadzili r.a. ia berbanding dengan seratusribu shalawat lainnya. Ada yang mengatakan bahwa shalawat ini berguna untuk melepaskan kesulitan. 



Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah atas Sayyidina Muuammad--pembuka hal-hal yang terkunci; penutup perkara-perkara yang sudah berlalu; penolong kebenaran dengan kebenaran; dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah senan-tiasa melimpahkan shalawat kepadanya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang tinggi."

Penjelasan:
Shalawat di atas berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Abi Al-Hasan Al-Bakri r.a.

Di antara khasiat shalawat ini adalah, bahwa bagi siapa saja yang membacanya, walaupun hanya satu kali seumur hidupnya, ia tidak akan masuk neraka. Sebagian ulama Maroko mengatakan, bahwa shalawat ini turun ke atasnya dalam satu sahifah dari Allah. Ada pula yang mengatakan bahwa, satu kali shalawat ini menyamai sepuluh ribu-bahkan ada yang menyatakan pula enamratus ribu--shalawat lainnya. 

Barangsiapa yang men-dawam-kan (membiasakan secara rutin) membacanya selama empat puluh hari, Allah akan mengampuninya dari segala dosanya. Barangsiapa yang membacanya sebanyak seribu kali pada malam Kamis, Jumat atau Senin, ia akan berkumpul dengan Nabi Saw. Akan tetapi, sebelumnya hendaklah ia melakukan salat sunnah empat rakaat: Pada rakaat pertama ia membaca Surah Al-Fâtihah dan Al-Qadr. Pada rakaat kedua sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Zalzalah. Pada rakaat ketiga sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat keempat sesudah Al-Fâtihah ia membaca Surah Al-Mu'awwidzatayn (surah Al-Falaq dan Al-Nâs). Hendaklah ia membakar kemenyan Arab ketika membaca shalawat tersebut. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak apa yang ada di dalam pe-ngetahuan Allah, dengan shalawat yang kekal seba-gaimana kekalnya kerajaan Allah." 

Penjelasan:
Sayyid Ahmad Al-Sakhâwî, dengan menukil dari ulama lainnya mengatakan bahwa shalawat tersebut di atas me-nyamai 600,000 shalawat lainnya. Shalawat ini dikenal dengan sebutan, "Shalawat Kebahagiaan".

Sedangkan Syaikh Dahlan memberikan komentamya, "Shalawat ini merupakan sighat shalawat yang sempurna. Orang yang membacanya secara rutin tiap-tiap hari Jumat sebanyak seribu kali akan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat." 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah, kepada sayyidina Muhamamd dan keluarganya; sebanyak kesempurnaan Allah dan segala yang sesuai dengan sesuai dengan kesempurnaan-Nya itu." 

Penjelasan:
Shalawat ini dikenal di kalangan ahli tarekat sebagai shalawat "Kamaliyah". Mereka telah memilih shalawat tersebut sebagai wirid karena pahalanya yang tidak terhingga. 

Ada yang menyatakan bahwa shalawat ini menyamai pahala 14.000 shalawat lainnya. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada penghulu kami, Muhammad-Nabi yang ummi, yang terkasih, yang tinggi kedudukannya, dan yang besar wibawanya; juga kepada keluarga dan para sahabatnya." 

Penjelasan:
Tentang shalawat ini, ada yang mengatakan bahwa Nabi Saw. bershalawat atas dirinya dengan shalawat tersebut. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muuhammad dan keluarga Sayyidina Muhammad, di dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, serta sebanyak jumlah ilmu yang Engkau miliki." 

Penjelasan:
Shalawat ini diterima oleh Maulana Syaikh Al-Hindi dari Nabi Saw. Di antara keistimewaannya adalah: jika Anda membacanya secara rutin, Anda akan memperoleh ilmu dan rahasia langsung dari Nabi Saw. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Muhammad, yang dengan perantaraan beliau itu dilepaskan semua ikatan, dilenyapkan segala kesusahan, di-tunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan, dicapai akhir yang baik, dan diberi minum dari awan berkat wajahnya yang mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki." 

Penjelasan:
Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan "shalawat Tafrijiyah". Tentang shalawat ini, Imam Al-Qurthubi me-nuturkan bahwa, barangangsiapa yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahan-nya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudah-kan urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rezeki-nya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad-hamba dan Rasul-Mu serta Nabi yang ummi; atas keluarga Muhammad dan para isterinya, ibu kaum Mukmin, serta atas keturunan dan keluarganya-sebagai-mana Engkau telah melimpahkan shalawat itu kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini se-sungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.

Ya Allah berkatilah Muhammad--hamba dan rasul-Mu serta Nabi yang ummi; jugakeluarga dan para isterinya, ibu kaum Mukmin serta keturunan dan Ahli Baitnya-- se-bagaimana Engkautelah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Di alam raya ini sesungnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia." 

Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari hadis yang sahih. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, berkah, dan rahmat-Mu kepada Muuhammad-hamba, Nabi, dan utusan-Mu; Nabi yang ummi, penghulu para rasul, imam orang-orang yang bertakwa, dan penutup para Nabi; Imam kebaikan dan panglima kebaikan, serta rasul rahmat, juga kepada isteri-isterinya, ibu kaum beriman, dan kepada keturunan dan Ahli Baitnya; kepada keluarga dan para sahabatnya, para penolong dan para pe-ngikutnya, serta umat dan para pencintanya-sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat, berkah, rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di alam raya ini sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Limpahkanlah pula shalawat, berkah, dan rahmat atas kami bersama mereka, dengan shalauwat-Mu yang paling utama dan berkah-Mu yang paling suci; selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan-Mu; sebanyak jumlah yang genap dan yang ganjil; sebanyak jumlah kalimat-Mu yang sem-purna dan diberkahi; dan sebanyak jumlah makhluk-Mu, keridhaan diri-Mu, perhiasan arsy-Mu, dan tintakalimat-Mu--shalawat yang kekal sekekal diri-Mu.
Ya Allah, bangkitkanlah dia pada Hari Kiamat kelak pada derajat kedudukan yang terpuji, yang diinginkan oleh orang-orang dulu maupun orang-orang setelahnya; tem-patkanlah dia pada tempat yang dekat dengan-Mu pada Hari Kiamat; perkenankanlah syafaatnya yang besar; angkatlah derajatnya yang tinggi; dan berikanlah ke-padanya semua permintaannya di akhirat dan di dunia, sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan Musa.

Ya Allah, jadikanlah kecintaannya di dalam kalangan mereka yang disucikan, kasih-sayangnya di kalangan mereka yang didekatkan, dan sebutannya di dalam ka-langan mereka yang ditinggikan. Berikanlah pahala yang setimpal kepadanya dari kami sesuai dengan haknya, dengan sebaik-baik pahala yang Engkau berikan kepada para Nabi dan umatnya. Berikanlah kebaikan kepada semua nabi. Shalawat dari Allah dan kaum Mukmin senantiasa terlimpah kepada Muhammad, Nabi yang ummi. Salam sejahtera tercurah atasmu, duhai Baginda Nabi, serta rahmat Allah, berkah-Nya, ampunan-Nya, dan keridhaan-Nya.

Ya Allah, sampaikanlah salam kami kepadanya, balaslah salam kami olehnya, tetapkanlah pada umat dan ke-turunannya amal perbuatan yang akan menyenangkan hatinya. Duhai Tuhan semesta alam." 

Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat yang dikumpulkan oleh Al-Hâfizh Al-Sakhâwî di dalam kitab Al-Qawl al-Badî'. Disebutkan pula oleh Ibn Al-Hajar di dalam Al-Durr al-Mandhûdh bahwa ia menghim pun segala lafal yang diriwayatkan. 


Artinya: "Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas junjunann kami Muhammad, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga dan para sahabatnya, selama orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai melupakan-Mu sebanyak apa yang diliputi oleh ilmu Allah, dituliskan oleh qalam Allah, diterapkan dalam hukum Allah, dan seluas ilmu Allah; sebanyak jumlah segala sesuatu, berlipat gandanya segala sesuatu, dan sepenuh segala sesuatu; serta sebanyak makhluk Allah, perhiasan arsy Allah, keridhaan Allah, tinta kalimat Allah; seerta semua yang telah terjadi, yang akan terjadi, dan semua yang ada di dalam ilmu Allah dengan shalawat yang menghabiskan seluruh bilangan dan meliputi seluruh batasan; juga dengan shalawat yang berkesinambungan dengan kekalnya kerajaan Allah dan abadi dengan keabadian Allah." 

Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh Syaikh Al-Dayrabi di dalam Mujarrabat-nya. Ia termasuk sighat yang sangat bagus sekali untuk memberi shalawat kepada Nabi Saw.

Ada yang berpendapat bahwa orang yang membacanya secara rutin selama sepuluh malam, tiap-tiap malam sebanyak seratus kali, pada saat hendak berbaring tidur di tempat tidurnya, sambil menghadap kiblat dan dalam keadaan suci yang sempurna, akan bermimpi melihat Nabi Saw. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah huruf yang digariskan oleh qalam." 

Penjelasan:
Shalawat ini disebutkan oleh pengarang kitab Bughyah al-Mustarsidîn, Mufti Hadramaut, Sayyid Syarif 'Abdurrahman bin Muhammad Ba'alawi.

Di antara faedah shalawat ini disebutkan diungkapkan oleh Quthb Al-Baddad. la mengatakan bahwa yang menjadikan seseorang meninggal dunia dalam keadaan baik (khusnul khâtimah) adalah jika tiap-tiap selesai mengerjakan salat maghrib ia mengucapkan, "Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayy al-qayyûm, alladzî lâ yamûtu wa atûbu ilayh, rabbigh-firlî," kemudian diikuti oleh pembacaan shalawat di atas. Barangsiapa yang membaca kalimat-kalimat di atas sebelum berbicara tentang yang lainnya, niscaya ia akan meninggal dalam keadaan beriman. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami, Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, Nabi yang ummi; juga kepada keluarga Muhammad, dengan shalawat yang menjadikan kerelaan bagi kami dan penunaian bagi haknya. Berikanlah ke-padanya wasilah dan maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan. Balaslah ia dari kami dengan balasan yang sepantasnya; dan balaslah ia dengan balasan yang paling baik daripada balasan yang telah Engkau berikan kepada seorang nabi dari umatnya. Limpahkanlah pula shalawat-Mu atas semua saudara-saudaranya dari go-longan para nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang salih.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad di kalangan umat terdahulu, dan limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sampai Hari Kiamat

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di dalam alam ruh, limpahkanlah shalawat kepada jasadnya di dalam alam jasad, dan limpahkanlah kepada kuburnya di dalam alam kubur, jadikanlah semulia-mulia shalawat-Mu, setinggi-tinggi berkah-Mu, selembut-lembut kasih sayang-Mu dan ridha-Mu kepada Muhammad-hamba, Nabi, dan Rasul-Mu, serta berikanlah kesejahteraan yang banyak kepadanya." 

Penjelasan:
Shalawat tersebut di atas dikemukakan oleh lmam Al-'Ârif Syihabuddin Ahmad Al-Suhrawardi di dalam kitabnya, 'Awârif al-Ma'ârif; telah pula dikemukakan oleh Syaikh Nabhay di dalam kitabnya, Afdhal al-Shalawâti 'an-Sayyidi al-Sâdâti, yang di dalamnya diterangkan banyak sekali faedah untuk masing-masing bagian darinya.

Diriwayatkan dari Al-Faqih Al-Shâlih 'Umar bin Sa'id bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan shalawat tersebut setiap hari 33 kali, Allah akan membukakan baginya (pintu) antara kuburnya dan kuburku." 


Artinya: "Shalawat Allah, malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan seluruh makhluk-Nya, semoga senantiasa tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, atasnya serta atas mereka tercurah salam, rahmat, dan berkah Allah." 

Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam 'Alî bin Abî Thalib k.w., kemudian diwartakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang ruhnya menjadi mihrab arwah, malaikat, dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi imam para nabi dan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang menjadi pemimpin penduduk surga, yaitu hamba-hamba Allah yang beriman." 

Penjelasan:
Shalawat ini adalah shalawat Sayyidah Fathimah Al-Zahra'. Pengarang kitab Al-Ibrîz, Sayyid 'Abdul 'Azîz Al-Dabbâgh, telah banyak membicarakan shalawat ini di dalam kitabnya tersebut. Yang ingin mengetahui tentang shalawat ini secara lebih luas dapat meneliti kitab tersebut. 


Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang selalu memberikan karunia kepada manusia Tuhan yang selalu membukakan tangan-Nya lebar-lebar dengan pemberian; Tuhan yang mempunyai pemberian-pemberian yang mulia limpah-kanlah shalawat atas Muhmmad, sebaik-baik manusia, dengan penghormatan; ampunilah pula kami, duhai Tuhan Yang Maha Tinggi di sore ini." 

Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari sahabat 'Abdullah bin Abbas r.a. Dan dikemukakan oleh Abû Mûsâ Al-Madînî r.a.


Artinya: "Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarganya, sahabat-sahabatnya, anak-anaknya, isteri-isterinya, keturunannya, Ahli Baitnya, para penolongnya, para pengikutnya, para pencintanya, dan umatnya; dan jadikanlah kami bersama mereka semua duhai Tuhan Yang paling penyayang di antara semua penyayang." 

Penjelasan:
Shalawat ini dikemukakan di dalam kitab Al-Syifâ' dari Hasan Al-Bashri. Beliau berkata, "Barangsiapa yang ingin minum dari piala dengan minuman telaga Rasulullah Saw., hendaklah ia membaca shalawat itu." 


Artinya: "Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, selama orang-orang yang ingat menyebut nama-Nya dan selama orang-orang yang lalai melupakan-Nya, Semoga Dia melimpahkan shalawat ke-padanya di kalangan orang-orang terdahulu dan setelahnya, dengan shalawat yang paling utama, paling banyak, dan paling baik daripada shalawat yang dilim-pahkan-Nya kepada salah seorang dari ummatnya dengan shalawatnya kepadanya. Salam sejahtera atasnya, teriring rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga Allah membalasnya dari kami dengan balasan yang lebih baik daripada balasan-nya kepada rasul dari orang-orang yang diutus kepadanya. Sebab, dia telah melepaskan kami dari ke-binasaan, dan menjadikan kami sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi manusia, beragama dengan agamanya yang telah diridhai dan dipilih oleh para malaikat-Nya dan orang-orang yang telah diberi-Nya nikmat di antara makhluk-Nya. Oleh karena itu, tidaklah kami mendapat nikmat -baik yang nyata maupun yang tersembunyi, yang kami peroleh dengannya dalam urusan agama dan dunia, dan diangkatkannya keburukan dari kami di dalam keduanya atau di dalam salah satu dari keduanya- melainkan Muhammad Saw.-lah yang menjadi sebabnya; yang memimpin kepada kebaikannya; yang menunjukkan kepada tuntunannya; yang membebaskan dari kebinasaan dan tempat-tempat jahat, yang mengingatkan, sebab-sebab yang mendatangkan kebinasaan; yang tegak me-laksanakan nasihat, tuntunan, dan peringatan darinya. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Dia telah mencurahkan shalawat kepada Ibrahim dan ke-luarganya, serta sebagaimana Dia telah mehmpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim; Sesungguhnya Dia Maha terpuji lagi Maha muha."

Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Imam Al-Syâfi'i r.a. Dan mempunyai penyempurnaan di dalam Al-Risâlah oleh Imam Al-Syâfi'i. Shalawat ini banyak sekali faedahnya, terutama bila dibaca sesudah membacaa Shalawat Nurul Qiyâmah, Yaitu shalawat nomor 16.


Artinya: " Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas pemimpin para pemimpin dan tujuan dari semua keinginan, Muhammad, kekasih-Mu yang dimuliakan; juga atas keluarga dan para sahabatnya". 

Penjelasan:
Shalawat ini bersumber dari Sayyidi Abu Thahir bin Sayyid 'Alî Wafâ'. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dengannya kegelapan menjadi terang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muham-mad, yang diutus dengan rahmat bagi setiap umat. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang dipilih untuk memimpin risalah sebelum diciptakan Lawh dan Qalam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad, yang disifati dengan akhlak dan perangai yang utama. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Sayyidina Muhammad. yang dikhususkan dengan kalimat yang menyuruh dan hikmah tertentu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang tidak dilanggar kehorrmtan di majelisnya, dan tidak dibiarkan orang yang menganiayanya. Ya Allah, limpah-kanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang bisa berjalan dinaungi oleh awan kemana dia menuju. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad yang dipuji oleh Tuhan kemuliaan dimasa lalu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, yang dilimpahi shalawat oleh Allah di dalam Kitab-Nya yang sempurna dan kita diperintahkan-Nya supaya ber-shalawat kepadanya. Semoga Shalawat Allah selalu dicurahkan kepadanya; kepada keluarganya, sahabat-sa-habatnya, isteri-isterinya--selama hujan turun dengan deras dan selama orang-orang berdosa mendapat uluran kemurahan. Semoga Allah melimpahkan kepadanya salam sejahtera, kehormatan, dan kemuliaan." 

Penjelasan:
Shalawat di atas bersumber dari Sayyid Al-Faklhani, pengarang kitab Al-Fajr Al-Munîr fî Al-Shalâh 'ala Al-Basyîr Al-Nadzîr. 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjunan kami Muhammad, juga kepada ke-luargaya, saahabat-sahabatnya sebanyak jumlah, apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, digariskan oleh qalam-Mu, dan ditetapkan dalam hukum-Mu terhadap makhluk-Mu; Curahkanlah kelembutan-Mu di dalam seluruh urusan kami dan kaum muslimin."


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya sahabatnya-dengan, dan para shalawat yang melebihi shalawat-shalawat yang diucapkan oleh orang-orang yang bershalawat dari sejak permulaan masa sampai akhirnya; seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya, sepenuh neraca dan penghabisan ilmu." 

Penjelasan:
Shalawat ini dan shalawat sebelumnya (no.40) ada di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ. Tentang shalawat ini, Imam Al-Ghazali, mengutip perkataan Al-Qastalani, mengatakan, "Kedua shalawat ini dibaca bersama shalawat no.32 supaya mendapatkan keutamaan yang tidak terhingga." 


Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah huruf-huruf di dalam Al-Quran; limpahkanlah shalawat dan salam, kepada Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap huruf yang dilipatgandakan sejuta; dan limpahkanlah sha-lawat dan salam kepada sayyidina Muhammad, sebanyak jumlah tiap-tiap seribu yang dilipatgandakan." 


Artinya: "Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bertemu dengan cahayanya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang bergandengan dengan sebutan dan yang disebutnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawat yang menerangi kuburnya dengan seterang-terangnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Sayyidina Muhammad, dengan shalawlat yang melapangkan dadanya dan menyebabkan kegembiraannya. Limpahkanlah pula shalawat kepada semua saudaranya dari golongan para nabi dan wali, dengan shalawat sebanyak jumlah cahaya dan kemunculannya." 

Dan sholawat nabi ini juga banyak macam nama nya, seperti :
1. Sholawat "Nariyah / Tafrijiyah"
2. Sholawat "Munjiyat"
3. Sholawat "Badawiyah"
4. Sholawat " Kubro"
5. Sholawat "Kamaliyah"
6. Sholawat "Ibrahimiyah"
7. Shalawat "Basyairul Khairat"
8. Shalawat "Al-Fatih"
9. Shalawat "Sa'adatud-Darain"
10.Dan lain lain...

Bagi anda yang ingin mendownload nya, silahkan download disini ;
>> http://duniasholawat.blogspot.com

Semoga bermanfaat, dan semoga kita mendapat syafaat Rasulullah nanti nya. Aamiin ya ALLAAHHHH.

Sholat khusyuk yang sulit untuk digambarkan

sholat khusyukSholat khusyuk yang sulit untuk digambarkan - Sholat adalah kewajiban bagi setiap muslim, bahkan sholat bukan lagi dijadikan sebagai kewajiban tapi sebagai kebutuhan. Kenapa menjadi kebutuhan ?? Karena jika Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, begitu juga kebutuhan rohani. Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan banyak berżikir kepada Allāh, di antaranya dengan mengerjakan shalat. Sholat yang baik adalah sholat yang khusyuk, sholat yang dapat merasakan interaksi kehadiran suatu Zat Yang Maha atas segala galanya. Saat itu lah semua sendi sendi bergetar halus seiring dengan getaran resonansi jiwa bercampur dengan rintih tangis yang akan menderu dalam dada, saat itu jiwa bagaikan meronta ronta karna rasa rindunya pada Sang Maha Pencipta

Bila kita berhasil mempertahankan suasana khusyuk menyelimuti sholat kita, maka suatu ketika dipuncak kekhusyukan itu kita akan merasakan suatu kondisi yang sangat sulit untuk digambarkan dengan kalimat. Akan tetapi kira kira perpaduan antara rasa tentram, damai, ikhlas, sabar, cinta, indah, puas, kagum dan sekaligus rasa yang tidak bisa dijelaskan atau misterius.

Dipuncak kekhusyukan tersebut  kondisi kejiwaan kita akan merasakan kekaguman pada sesuatu, akan tetapi kita bisa menjelaskan kenapa dan bagaimana. Karna tiba tiba saja perasaan tersebut muncul menyergap saat kita berhadapan dengan sesuatu yang maha hebat diluar pikiran kita selama ini. 

Namun munculnya rasa kekeguman tersebut tidak muncul begitu saja tanpa adanya interaksi kita dengan dengan sesuatu yang Maha Hebat itu yaitu Allah Aza Wajalla. Interaksi akan tercipta saat kita paham akan apa yang kita baca/ucapkan dalam sholat. Sesungguhnya sholat itu adalah untuk mengingat Allah atau dzikkurllah dan berdoa.

Untuk apa ingat Allah, agar setiap langkah kehidupan kita bermakna laa ilaaha illaallaah. Dan mengapa harus kita harus memaknai dengan kulimah laa ilaaha illaallaah?? karna disini lah proses keimanan kita. Memaknai semua nya bersumber dari yang satu yaitu Allah SWT, tidak ada yang lain. Memang untuk memaknai kulimah laa ilaaha illaallaah itu tidak hanya sesederhana di atas bahkan lebih luas seluas lagit dan bumi.

Berdoa dalam sholat yang khusyuk adalah salah satu saat yang mustajab pada Allah. Tapi sayang banyak di antara kita sholat hanya dijadikan sebuah ritual kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa menyadari makna dari sholat itu sendiri, bahkan berdoa pun tidak dilakukan dalam sholat padahal salah satu makna sholat adalah berdoa. Berdoa banyak kita lakukan hanya diluar sholat bukan dalam sholat. 

Mari kita  merenung apakah sholat kita sudah baik dan benar hingga dapat khusyuk merasakan kehadiran Allah SWT dalam sholat kita?? Tapi sayang hanya sebagian kecil dari kita yang dapat merasakan sholat yang demikian khusyuk. Betapa rindunya kita merasakan nikmatnya sholat yang demikian. Sholat yang dibanjiri isak tangis, sholat yang dipenuhi dengan getaran jiwa pada setiap bacaannya, sholat yang saat itu kita tidak ingin menyudahinya,….

Semoga sholat kita dapat khususk dihadapan, dan diterima disisi nya, Aamiin ya rabbal 'alamin.

Berakal ataukah tidak berakal

Berakal ataukah tidak berakal - Islam mengajarkan pada umatnya untuk memaksimalkan akal kecerdasannya. Karena kata Al quran orang yang tidak berakal tidak bisa  mengambil pelajaran. Padahal hikmah hikmah ilmu Allah bertebaran disekeliling kita. Bukan hanya yang ada di dalam Al quran sebagai ayat ayat Qauliyah, melainkan di alam semesta sebagai ayat ayat Kauniyah.

Orang yang hanya belajat ayat ayat Qauliyah di dalam Al quran saja tanpa mencocokkan dengan ayat ayat Kauniyah yang menjadi realitas disekitarnya, dia baru dapat teori agama, belum pratek agama.

Misal seseorang tahu dan hafal Al quran dan tahu bahwa Al quran melarang sombong dan tinggi hati tetapi karena baru menguasai teorinya, dia tidak bisa mempratekkan dalam hidupnya atau tidak muncul dalam prilakunya. Tetap merasa pintar, tinggi hati dan membanggakan diri kepada semua orang yang diajaknya bicara.

Tidak cukup hanya belajar Al quran karena Al quran itu baru teori, tapi yang harus kita lakukan adalah mempratekkan semua petunjuk yang ada didalam nya jangan sampai hanya sekedar mempelajari. Sebagaimana yang disebutkan Allah dalam surat Al Jumuah ayat 5 : Perumpamaan orang orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya (tidak mengamalkan) adalah seperti keledai yang membawa kitab kitab yang tebal..

Al quran mengajari memahami ayat ayat Kauniyah yang terhampar di alam semesta, maka belajarlah sains dan teknologi. Karena semua itu adalah ilmu ilmu Allah. Ayat ayat Allah yang dihamparkan agar kita semua mengenal Allah sebagai Sang Pencipta yang luar biasa hebatnya.

Bagaimana kita kita memahami ayat ayat Allah yang terkait dengan penciptaan langit dan bumi kalau kita tidak belajar ilmu astronomi. Sehingga selalu bertengkar ketika menentukan bulan Ramadhan/Syawal, misalnya.

Orang yang berakal akan terus mengunakan akal kecerdasan untuk memahami ilmu ilmu Allah dari mana pun datangnya, sementara orang yang tidak berakal hanya bisa mengatakan semua itu tidak ada gunanya. Sementara dia sendiri tidak lepas dari mengunakan produk produk yang terkait dengannyya.

Maka, Allah menegaskan dalam berbagai firmnya Nya : tidak akan bisa memahami ayat ayat Allah yang bertebaran di alam semesta ini, kecuali orang orang yang mengunakan akal.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat ayat (Allah) bagi orang orang yang berakal. (Surat Ali Imran ayat 190)

Dan banyak sekali ayat ayat (Allah)  di langit dan dibumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya (tidak menghiraukan) (Surat Yusuf ayat 105)