Allahuma Shalli 'Ala Sayidina Wa Maulana Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam

Berakal ataukah tidak berakal

Berakal ataukah tidak berakal - Islam mengajarkan pada umatnya untuk memaksimalkan akal kecerdasannya. Karena kata Al quran orang yang tidak berakal tidak bisa  mengambil pelajaran. Padahal hikmah hikmah ilmu Allah bertebaran disekeliling kita. Bukan hanya yang ada di dalam Al quran sebagai ayat ayat Qauliyah, melainkan di alam semesta sebagai ayat ayat Kauniyah.

Orang yang hanya belajat ayat ayat Qauliyah di dalam Al quran saja tanpa mencocokkan dengan ayat ayat Kauniyah yang menjadi realitas disekitarnya, dia baru dapat teori agama, belum pratek agama.

Misal seseorang tahu dan hafal Al quran dan tahu bahwa Al quran melarang sombong dan tinggi hati tetapi karena baru menguasai teorinya, dia tidak bisa mempratekkan dalam hidupnya atau tidak muncul dalam prilakunya. Tetap merasa pintar, tinggi hati dan membanggakan diri kepada semua orang yang diajaknya bicara.

Tidak cukup hanya belajar Al quran karena Al quran itu baru teori, tapi yang harus kita lakukan adalah mempratekkan semua petunjuk yang ada didalam nya jangan sampai hanya sekedar mempelajari. Sebagaimana yang disebutkan Allah dalam surat Al Jumuah ayat 5 : Perumpamaan orang orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya (tidak mengamalkan) adalah seperti keledai yang membawa kitab kitab yang tebal..

Al quran mengajari memahami ayat ayat Kauniyah yang terhampar di alam semesta, maka belajarlah sains dan teknologi. Karena semua itu adalah ilmu ilmu Allah. Ayat ayat Allah yang dihamparkan agar kita semua mengenal Allah sebagai Sang Pencipta yang luar biasa hebatnya.

Bagaimana kita kita memahami ayat ayat Allah yang terkait dengan penciptaan langit dan bumi kalau kita tidak belajar ilmu astronomi. Sehingga selalu bertengkar ketika menentukan bulan Ramadhan/Syawal, misalnya.

Orang yang berakal akan terus mengunakan akal kecerdasan untuk memahami ilmu ilmu Allah dari mana pun datangnya, sementara orang yang tidak berakal hanya bisa mengatakan semua itu tidak ada gunanya. Sementara dia sendiri tidak lepas dari mengunakan produk produk yang terkait dengannyya.

Maka, Allah menegaskan dalam berbagai firmnya Nya : tidak akan bisa memahami ayat ayat Allah yang bertebaran di alam semesta ini, kecuali orang orang yang mengunakan akal.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat ayat (Allah) bagi orang orang yang berakal. (Surat Ali Imran ayat 190)

Dan banyak sekali ayat ayat (Allah)  di langit dan dibumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya (tidak menghiraukan) (Surat Yusuf ayat 105)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Ya Rabb ku dengan judul Berakal ataukah tidak berakal. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ya-rabbqu.blogspot.com/2013/01/berakal-ataukah-tidak-berakal.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: ya-rabbqu.blogspot.com - Wednesday, January 9, 2013

Belum ada komentar untuk "Berakal ataukah tidak berakal"

Post a Comment